Wednesday, June 11, 2014

Pengajaran konsep dan Pengajaran Berbasis Inquiri

A.        Pengajaran Konsep
Guru berpengalaman tahu bahwa konsep-konsep dalam mata pelajaran apapun adalah dasar dari pemikiran, khususnya pemikiran tingkat tinggi. Konsep memungkinkan individu untuk menggolongkan benda dan gagasan dan menarik aturan dan prinsip. Proses mempelajari konsep dimulai pada usia dini dan berlanjut sepanjang hidup pada saat orang mengembangkan konsep yang semakin lama yang semakin kompleks, baik di sekolah maupun di luar sekolah. Pembelajaran konsep penting di sekolah dan kehidupan sehari-hari karena konsep memungkinkan adanya saling memahami antara orang-orang dan memberikan dasar bagi interaksi lisan.
Terdapat banyak pendekatan untuk pengajaran konsep, tetapi dua yang mendasar telah dipilih. Keduanya dinamai pendekatan presentasi langsung dan pendekatan pemerolehan konsep.Namun, pada dasarnya, pembelajaran konsep meliputi empat fase atau tahap utama : (1) menyajikan tujuan  dan membuka pelajaran, (2) memasukkan contoh dan bukan contoh, (3) menguji pemerolehan konsep dan (4) menganalisis proses pemikiran siswa.
Langkah-langkah pengajaran konsep antara lain:
·      Mengklarifikasi tujuan dan membuka pelajaran.
·      Gunakan contoh dan bukan contoh.
·      Menguji pencapaian
·      Menganalisis proses pemikiran siswa
B.       Pengajaran Berbasis Inquiri
Inkuiri berasal dari bahasa Inggris yaitu inquiry, yang dapat diartikan sebagai proses bertanya dan mencari tahu jawaban terhadap pertanyaan ilmiah  yang diajukannya. Pertanyaan ilmiah adalah pertanyaan yang dapat mengarahkan pada kegiatan penyelidikan terhadap obyek pertanyaan. Dengan kata lain, inkuiri adalah suatu proses untuk memperoleh dan mendapatkan informasi dengan melakukan observasi dan atau eksperimen untuk mencari jawaban atau memecahkan masalah terhadap pertanyaan atau rumusan masalah dengan menggunakan kemampuan berpikir kritis dan logis.
Inkuiri pada dasarnya adalah cara menyadari apa yang telah dialami, karena inkuiri menuntut peserta didik untuk berpikir. Pengajaran ini menempatkan peserta didik pada situasi yang melibatkan mereka dalam kegiatan intelektual. Meskipun pengajaran ini berpusat pada kegiatan peserta didik, namun guru tetap memegang peran penting sebagai pembuat desain pengalaman belajar. Guru berkewajiban menggiring peserta didik untuk melakukan kegiatan. Kadangkala guru perlu menjelaskan, membimbing diskusi, memberikan intruksi-intruksi, melontarkan pertanyaan, memberikan komentar dan saran kepada peserta didik.
Tujuan utama dari pengajaran berbasis inkuiri adalah pengembangan kemampuan berpikir siswa. Dengan demikian, pengajaran ini selain berorientasi pada hasil belajar juga berorientasi pada proses belajar siswa. Proses pembelajaran pada dasarnya adalah proses interaksi antara siswa dengan siswa juga berinteraksi dengan guru bahkaninteraksi siswa dengan lingkungan.
Langkah-langkah proses pengajaran berbasis inquiri :
1.         Orientasi
Langkah orientasi adalah langkah untuk membina suasana atau iklim pembelajaran yang responsive. Pada langkah ini guru mengondisikan agar siswa siap melaksanakan proses pembelajaran. Pada langkah ini guru harus merangsang dan mengajak siswa untuk berpikir memecahkan masalah.langkah orientasi merupakan langkah yang sangat penting karena keberhasilan SPI sangat tergantung pada kemauan siswa untuk beraktivitas menggunakan kemampuannya dalam memecahkan masalah. Beberapa hal yang dapat dilakukan dalam tahapan orientasi yaitu :
       -     Menjelaskan topik, tujuan, dan hasil belajar yang siharapkan dapat tercapai oleh siswa.
       -     Menjelaskan pokok-pokok kegiatan yang harus dilakukan oleh siswa untuk mencapai tujuan.
       -     Menjelaskan pentingnya topic dan kegiatan belajar, hal ini dapat dilakukan dalam 
              rangka memberikan motivasi belajar siswa.
2.         Merumuskan masalah
Merumuskan masalah merupakan langkah membawa siswa pada suatu persoalan yang mengandung teka-teki.Persoalan yang disajikan adalah persoalan yang menantang siswa untuk berpikir memecahkan teka-teki itu.Dikatakan teka-teki dalam rumusan masalah yang ingin dikaji disebabkan masalah itu tentu ada jawabannya, dan siswa didorong untuk mencari jawaban yang tepat. Proses mencari jawaban itulah yang sangat penting dalam strategi inkuiri.
Beberapa hal yang hal yang harus diperhatikan dalam merumuskan masalah, diantara :
Ø  Masalah hendaknya dirumuskan sendiri oleh siswa
Ø  Masalah yang dikaji adalah masalah yang mengandung teka-teki yang jawabannya pasti
Ø  Konsep-konsep dalam masalah adalah konsep-konsep yang sudah diketahui terlebih dahulu oleh siswa
3.         Merumuskan hipotesis
Hipotesis adalah jawaban sementara dari suatu permasalahan yang sedang dikaji.Sebagai jawaban sementara hipotesis perlu diuji kebenarannya. Salah satu cara yang dapat dilakukan guru untuk mengembangkan kemampuan berhipotesis pada setiap anak adalah dengan mengajikan berbagai pertanyaan yang dapat mendorong siswa untuk dapat mendorong siswa untuk dapat merumuskan jawaban sementara atau dapat merumuskan berbagai perkiraan kemungkinan jawaban dari suatu permasalahan yang dikaji.
4.         Mengumpulkan data
Mengumpulkan data adalah aktivitas menjaring informasi yang dibutuhkan untuk menguji hipotesis yang diajukan.Tugas dan peran guru dalam tahap ini adalah mengajukan pertanyaan-pertanyaan yang dapat mendorong siswa untuk berpikir mencari informasi yang dibutuhkan.
5.         Menguji hipotesis
Menguji hipotesis adalah proses menentukan jawaban yang dianggap diterima sesuai dengan data dan informasi yang diperoleh berdasarkan pengumpulan data. Yang terpenting dalam menguji hipotesis adalah mencari tingkat keyakinan siswa atas jawaban yang diberikan.
6.          Merumuskan kesimpulan
Merumuskan kesimpulan adalah proses mendeskripsikan temuan yang diperoleh berdasarkan hasil pengujian hipotesis. Untuk mencapai kesimpulan yang akurat sebiknya guru mempu menunjukkan pada siswa data mana yang relevan.

No comments:

Post a Comment