A.
Pengajaran Konsep
Guru berpengalaman tahu bahwa konsep-konsep dalam mata
pelajaran apapun adalah dasar dari pemikiran, khususnya pemikiran tingkat
tinggi. Konsep
memungkinkan individu untuk menggolongkan benda dan gagasan dan menarik aturan
dan prinsip. Proses mempelajari konsep dimulai pada usia dini dan berlanjut
sepanjang hidup pada saat orang mengembangkan konsep yang semakin lama yang
semakin kompleks, baik di sekolah maupun di luar sekolah. Pembelajaran konsep
penting di sekolah dan kehidupan sehari-hari karena konsep memungkinkan adanya
saling memahami antara orang-orang dan memberikan dasar bagi interaksi lisan.
Terdapat banyak pendekatan untuk pengajaran konsep,
tetapi dua yang mendasar telah dipilih. Keduanya dinamai pendekatan presentasi
langsung dan pendekatan pemerolehan konsep.Namun, pada
dasarnya, pembelajaran konsep meliputi empat fase atau tahap utama : (1)
menyajikan tujuan dan membuka pelajaran, (2) memasukkan contoh dan bukan
contoh, (3) menguji pemerolehan konsep dan (4) menganalisis proses pemikiran
siswa.
Langkah-langkah pengajaran
konsep antara lain:
· Mengklarifikasi
tujuan dan membuka pelajaran.
· Gunakan
contoh dan bukan contoh.
· Menguji
pencapaian
· Menganalisis
proses pemikiran siswa
B.
Pengajaran Berbasis Inquiri
Inkuiri
berasal dari bahasa Inggris yaitu inquiry,
yang dapat diartikan sebagai proses bertanya dan mencari tahu jawaban terhadap
pertanyaan ilmiah yang
diajukannya. Pertanyaan ilmiah adalah pertanyaan yang dapat mengarahkan pada
kegiatan penyelidikan terhadap obyek pertanyaan. Dengan kata lain, inkuiri
adalah suatu proses untuk memperoleh dan mendapatkan informasi dengan melakukan
observasi dan atau eksperimen untuk mencari jawaban atau memecahkan masalah
terhadap pertanyaan atau rumusan masalah dengan menggunakan kemampuan berpikir
kritis dan logis.
Inkuiri pada dasarnya adalah cara menyadari apa yang
telah dialami, karena inkuiri menuntut peserta didik untuk berpikir. Pengajaran ini menempatkan
peserta didik pada situasi yang melibatkan mereka dalam kegiatan intelektual.
Meskipun pengajaran ini
berpusat pada kegiatan peserta didik, namun guru tetap memegang peran penting
sebagai pembuat desain pengalaman belajar. Guru berkewajiban menggiring peserta
didik untuk melakukan kegiatan. Kadangkala guru perlu menjelaskan, membimbing
diskusi, memberikan intruksi-intruksi, melontarkan pertanyaan, memberikan
komentar dan saran kepada peserta didik.
Tujuan
utama dari pengajaran berbasis
inkuiri adalah pengembangan kemampuan berpikir siswa. Dengan demikian, pengajaran ini selain berorientasi pada hasil
belajar juga berorientasi pada proses belajar siswa. Proses pembelajaran pada
dasarnya adalah proses interaksi antara siswa dengan siswa juga berinteraksi
dengan guru bahkaninteraksi siswa dengan lingkungan.
Langkah-langkah
proses pengajaran berbasis inquiri :
1.
Orientasi
Langkah orientasi adalah langkah
untuk membina suasana atau iklim pembelajaran yang responsive. Pada langkah ini
guru mengondisikan agar siswa siap melaksanakan proses pembelajaran. Pada
langkah ini guru harus merangsang dan mengajak siswa untuk berpikir memecahkan
masalah.langkah orientasi merupakan langkah yang sangat penting karena
keberhasilan SPI sangat tergantung pada kemauan siswa untuk beraktivitas
menggunakan kemampuannya dalam memecahkan masalah. Beberapa hal yang dapat
dilakukan dalam tahapan orientasi yaitu :
- Menjelaskan
topik, tujuan, dan hasil belajar yang siharapkan dapat tercapai oleh siswa.
- Menjelaskan
pokok-pokok kegiatan yang harus dilakukan oleh siswa untuk mencapai tujuan.
- Menjelaskan
pentingnya topic dan kegiatan belajar, hal ini dapat dilakukan dalam
rangka
memberikan motivasi belajar siswa.
2.
Merumuskan masalah
Merumuskan masalah merupakan langkah membawa siswa pada suatu persoalan
yang mengandung teka-teki.Persoalan yang disajikan adalah persoalan yang
menantang siswa untuk berpikir memecahkan teka-teki itu.Dikatakan teka-teki
dalam rumusan masalah yang ingin dikaji disebabkan masalah itu tentu ada
jawabannya, dan siswa didorong untuk mencari jawaban yang tepat. Proses
mencari jawaban itulah yang sangat penting dalam strategi inkuiri.
Beberapa hal yang hal yang harus
diperhatikan dalam merumuskan masalah, diantara :
Ø
Masalah hendaknya dirumuskan sendiri oleh siswa
Ø
Masalah yang dikaji adalah masalah yang mengandung
teka-teki yang jawabannya pasti
Ø
Konsep-konsep
dalam masalah adalah konsep-konsep yang sudah diketahui terlebih dahulu oleh
siswa
3.
Merumuskan hipotesis
Hipotesis adalah jawaban sementara dari
suatu permasalahan yang sedang dikaji.Sebagai jawaban sementara hipotesis perlu
diuji kebenarannya. Salah satu cara yang dapat dilakukan guru untuk
mengembangkan kemampuan berhipotesis pada setiap anak adalah dengan mengajikan
berbagai pertanyaan yang dapat mendorong siswa untuk dapat mendorong siswa
untuk dapat merumuskan jawaban sementara atau dapat merumuskan berbagai
perkiraan kemungkinan jawaban dari suatu permasalahan yang dikaji.
4.
Mengumpulkan data
Mengumpulkan data adalah aktivitas menjaring informasi yang dibutuhkan
untuk menguji hipotesis yang diajukan.Tugas dan peran guru dalam tahap ini
adalah mengajukan pertanyaan-pertanyaan yang dapat mendorong siswa untuk
berpikir mencari informasi yang dibutuhkan.
5.
Menguji hipotesis
Menguji hipotesis adalah proses
menentukan jawaban yang dianggap diterima sesuai dengan data dan informasi yang
diperoleh berdasarkan pengumpulan data. Yang terpenting dalam menguji hipotesis
adalah mencari tingkat keyakinan siswa atas jawaban yang diberikan.
6.
Merumuskan kesimpulan
Merumuskan kesimpulan adalah proses
mendeskripsikan temuan yang diperoleh berdasarkan hasil pengujian hipotesis.
Untuk mencapai kesimpulan yang akurat sebiknya guru mempu menunjukkan pada
siswa data mana yang relevan.
No comments:
Post a Comment