Wednesday, May 28, 2014
Makalah Pengelolaan Kelas
Presenting and Explaining
- Konsep dasar Pengajaran Presentasi
- Alurnya mulai dari usaha awal guru untuk mengklarisifikasi tujuan pelajaran dan mempersiapkan siswa untuk belajar,
- Penyajian pengorganisasian awal
- Penyajian informasi baru
- Interaksi yang bertujuan memeriksa pemahaman siswa akan informasi baru dan memperluas dan menguatkan keterampilan berpikir mereka.
- Merencanakan Presentasi
- Memilih Tujuan dan Isi
- Mendiaknosa pengetahuan siswa sebelumnya
- Memilih advance organizer yang tepat
- Merencanakan penggunaan waktu dan ruang
- Melaksanaan Presentasi
- Menyampaikan Tujuan Pembelajaran dan menyiapkan siswa
- Mempresentasikan advance organizer
- Mempresentasikan Materi belajar
- Memantau dan memeriksa pemahaman
- Mengelola Lingkungan Belajar
- Asesmen dan Evaluasi
Model Presentasi merupakan adaptasi dari model Advance Organizer yang mengharuskan guru untuk mempersiapkannya sebelum mempresentasikan informasi baru dan secara khusus memperkuat dan memperluas pemikiran siswa selama dan setelah presentasi. Pendekatan ini banyak dipilih oleh guru karena cocok dengan
pengetahuan sekarang tentang cara individu memperoleh, memproses dan menyimpan informasi baru; dan berbagai komponen model ini telah dikaji dengan seksama selama empat puluh tahun terakhir sehingga memberikan dasar pengetahuan yang substansial, meskipun tidak selalu konsisten. Secara singkat hasil belajar model presentasi cukup jelas dan tidak rumit dalam membantu siswa memperoleh, mengasimilasi, menyimpan informasi baru; memperluas struktur konseptual dan kebiasaan mendengarkan dan memikirkan informasi.
Presentasi merupakan model yang berfokus pada guru yang terdiri atas empat fase pokok:
Tujuan pembelajaran presentasi diutamakan untuk mendapatkan pengetahuan deklaratif. Contoh siswa mampu mendifinisikan arti fotosintesis, mampu menyebutkan aturan-aturan dasar permainan sepak bola, dll. Pemilihan konten presentasi dapat menggunakan prinsip power yang menyatakan hanya konsep penting dan paling kuat yang seharusnya diajarkan dan bukan yang menarik tapi tidak penting bagi mata pelajaran. Sedangkan menurut prinsip ekonomi merekomendasikan bahwa guru menghindari kekacauan verbal dan membatasi presentasi dengan jumlah informasi minimum. Peta konsep juga bermanfaat bagi seorang guru untuk membantu menyampaikan jenis ide dan bagi siswa memberikan gambaran untuk memahami hubungan diantara ide-ide.
Informasi yang diberikan dalam presentasi didasarkan pada perkiraan guru tentang struktur kognitif yang sudah ada dan pengetahuan yang dimiliki siswa tentang subyek tertentu. Tidak ada aturan yang tegas atau formula yang mudah yang dapat dilakukan guru untuk memeriksa pengetahuan siswa sebelumnya. Guru dapat menggunakan asesmen untuk mengetahui perkembangan siswa. Sedangkan dalam pembelajaran guru dapat menggunakan induksi atau establishing set untuk memeriksa pengetahuan siswa. Siswa memiliki prior knowledge, perkembangan intelektual, gaya belajar dan intelegensia yang berbeda sehingga guru perlu menyesuaikan presentasi dan penjelasan agar sesuai dengan kebutuhan dan latar belakang siswa antara lain dengan penggunaan gambar dan ilustrasi, isyarat dan contoh.
Advance organizer merupakan scaffolding intelektual, dan membantu siswa melihat gambaran umum dari materi yang akan dipresentasikan. Berikut ini merupakan contoh advance organizer: “ saya akan memberikan informasi tentang jenis-jenis makanan yang dibutuhkan tubuh agar berfungsi dengan baik. Sebelum itu saya ingin memberi ide kepada kalian yang akan membantu memahami berbagai makanan yang sudah kalian makan dengan mengatakan bahwa makanan tersebut dapat diklasifikasikan menjadi lima golongan utama yaitu lemak, karbohidrat, protein, vitamin dan mineral. Makanan tersebut berisi unsur-unsur tertentu seperti karbon dan nitrogen. Makanan yang kita makan juga mengandung unsur-unsur yang terdapat dalam golongan makanan tersebut. Sekarang saya akan membicarakan diet seimbang yang dibutuhkan tubuh. Saya ingin kalian memperhatikan tarmasuk golongan manakah makanan yang kita makan?”
Hal-hal yang harus diperhatikan guru yaitu memastikan waktu dialokasikan sesuai dengan kemampuan dan sikap siswa di kelas dan memotivasi siswa agar mereka tetap memperhatikan selama pembelajaran. Selain itu guru juga mengelola ruang, penataan ruang tradisional paling cocok dengan kelas yang menggunakan papan tulis, OHP atau proyektor.
Tujuan pembelajaran dapat disampaikan dipapan tulis, newsprint chart atau display. Menyiapkan siswa untuk belajar dapat dilakukan dengan memberikan establishing set dan isyarat (cues) kepada siswa.
Guru memastikan advance organizer dilakukan terpisah dari kegiatan introduksi dan presentasi materi. Advance organizer dipresentasikan kepada siswa menggunakan format visual tertentu seperti OHP atau power point image. Siswa harus memahami advance organizer sehingga harus diajarkan kepada siswa.
Menyampaikan materi dilaksanakan setelah direncanakan dan dipresentasikan dengan cara efektif, memperhatikan kejelasan, explaining links, contoh-contoh, teknik rule-explaining rule, penggunaan transisi dan antusiasme.
Untuk memantau pemahaman siswa guru dapat melakukan metode informal selama presentasi misalnya isyarat verbal dan non verbal misalnya siswa bingung, diam dan kernyitan kening sebagai tanda siswa tidak paham, sedangkan mengangguk, tersenyum dan mata melebar takjub merupakan tanda pemahaman sedang terjadi. Secara formal guru dapat meminta respon siswa tentang materi yang baru disampaikan.
Pada awal pelajaran guru berperan sebagai presenter aktif dan berharap siswa menjadi pendengar aktif. Kesuksesan model ini bergantung dari motivasi siswa untuk melihat serta mendengarkan presentasi. Model ini membutuhkan aturan yang mengatur pembicaraan siswa, pacing (langkah) yang baik dan metode untuk mengatur perilaku siswa pada saat presentasi, misalnya siswa yang melakukan kegiatan lain atau berbicara dengan teman sebelahnya.
Model presentasi sangat cocok untuk menyampaikan informasi baru kepada siswa dan membantu menyimpan informasi tersebut dalam memori mereka. Sehingga strategi evaluasi yang tepat adalah menguji perolehan dan retensi pengetahuan siswa. Faktor yang perlu diperhatikan dalam menguji pengetahuan siswa adalah menguji semua tingkat pengetahuan dan bukan hanya sekedar mengingat informasi, guru juga seharusnya mengkomunikasikan kepada siswa apa yang mau diujikan dan lakukan pengujian segera setelah selesai topik jangan menunggu mid atau semester.
Metode-Metode Pembelajaran
- Pengertian Metode Pembelajaran
- Menurut Nana Sudjana (2005: 76) metode pembelajaran adalah, “Metode pembelajaran ialah cara yang dipergunakan guru dalam mengadakan hubungan dengan siswa pada saat berlangsungnya pengajaran”
- Menurut M. Sobri Sutikno (2009: 88) menyatakan, “Metode pembelajaran adalah cara-cara menyajikan materi pelajaran yang dilakukan oleh pendidik agar terjadi proses pembelajaran pada diri siswa dalam upaya untuk mencapai tujuan.
- Menurt Gerlach dan Elly ( 80:14) Metode pembelajaran dapat diartikan sebagai rencana yang sistematis untuk menyampaikan informasi
- Anak Didik
- Tujuan
- Situasi
- Fasilitas
- Guru
- Metode mengajar harus dapat mermbangkitkan motif, minat atau gairah belajar siswa
- Metode mengajar harus dapat menjamin perkembangan kegiatan kepribadian siswa.
- Metode mengajar harus dapat memberikan kesempatan bagi siswa untuk mewujudkan hasil karya.
- Metode mengajar harus dapat merangsang keinginan siswa untuk belajar lebih lanjut, melakukan eksplorasi dan inovasi (pembaharuan).
- Metode mengajar harus dapat mendidik murid dalam teknik belajar sendiri dan cara memperoleh pengetahuan melalui usaha pribadi.
- Metode mengajar harus dapat meniadakan penyajian yang bersifat verbalitas dan menggantinya dengan pengalaman atau situasi yng nyata dn bertujuan.
- Metode mengajar harus dapat menanamkan dan mengembangkan nilai-nilai dan sikap-sikap utama yang diharapkan dalam kebiasaan cara bekerja yang baik dalam kehidupan sehari-hari.
- Macam-Macam Metode Penelitian dan Langkah-Langkahnya
- Metode Ceramah
- Pengertian
- Bahan pelajaran yang akan disampaikan cukup banyak sementara waktu yang tersedia sangat terbatas.
- Guru seorang pembicara yang baik yang memikat serta antusias.
- Guru akan merangkum pokok penting pelajaran yang telah dipelajari, sehingga siswa diharapkan bisa memahami dan mengerti secara menyeluruh.
- Guru memperkenalkan pokok pelajaran yang baru dan menghubungkannya terhadap pelajaran yang telah lalu (Asosiasi).
- Jumlah siswa terlalu banyak sehingga bahan pelajaran sulit disapaikan melalui metode ini.
- Kelebihan
- Materi yang diberikan terurai dengan jelas.
- Guru mudah menguasai kelas.
- Guru mudah menerangkan bahan pelajaran berjumlah besar
- Dapat diikuti anak didik dalam jumlah besar Mudah dilaksanakan (Syaiful Bahri Djamarah, 2000)
Menurut Ahmadi dalam (Asih, 2007:20) syarat-syarat yang harus diperhatikan dalam penggunaan metode mengajar adalah:
- Membuat siswa pasif
- Mengandung unsur paksaan kepada siswa
- Mengandung daya kritis siswa ( Daradjat, 1985)
- Anak didik yang lebih tanggap dari visi visual akan menjadi rugi dan anak didik yang lebih tanggap auditifnya dapat lebih besar menerimanya.
- Sukar mengontrol sejauhmana pemerolehan belajar anak didik
- Kegiatan pengajaran menjadi verbalisme (pengertian kata-kata).
- Bila terlalu lama membosankan.(Syaiful Bahri Djamarah, 2000)
- Tahap Persiapan Pada tahap ini yang harus dilakukan adalah:
- Merumuskan tujuan yang ingin dicapai.
- Menentukan pokok-pokok materi yang akan diceramahkan.
- Mempersiapkan alat bantu.
- Tahap Pelaksanaan Pada tahap ini ada tiga langkah yang harus dilakukan:
- Langkah Pembukaan. Langkah pembukaan dalam metode ceramah merupakan langkah yang menentukan. Keberhasilan pelaksanaan ceramah sangat ditentukanoleh langkah ini.
- Langkah Penyajian. Tahap penyajian adalah tahap penyampaian materi pembelajaran dengan cara bertutur. Agar ceramah berkualitas sebagai metode pembelajaran, maka guru harus menjaga perhatian siswa agar tetap terarahpada materi pembelajaran yang sedang disampaikan.
- Kesimpulan
- Pengertian
- Kelebihan
- Menyadarkan anak didik bahwa masalah dapat dipecahkan dengan berbagai jalan
- Menyadarkan ank didik bahwa dengan berdiskusi mereka saling mengemukakan pendapat secara konstruktif sehingga dapat diperoleh keputusan yang lebih baik
- Membiasakan anak didik untuk mendengarkan pendapat orang lain sekalipun berbeda dengan pendapatnya dan membiasakan bersikap toleransi. (Syaiful Bahri Djamarah, 2000)
- Kelemahan
- Alokasi waktu yang sulit karena banyak memakan waktu
- Tidak semua argument bisa dilayani atau diajukan untuk dijawab
- Dapat dikuasai oleh orang-orang yang suka berbicara.
- Biasanya orang menghendaki pendekatan yang lebih formal (Syaiful Bahri Djamarah, 2000)
- Prosedur Pelaksanaan/Langkah-langkah pelaksanaan Agar penggunan diskusi berhasil dengan efektif, maka perlu dilakukan langkah - langkah sebagai berikut :
- Langkah Persiapan Hal-hal yang harus diperhatikan dalam persiapan diskusi di antaranya:
- Merumuskan tujuan yang ingin dicapai, baik tujuan yang bersifat umum maupun tujuan khusus
- Menentukan jenis diskusi yang dapat dilaksanakan sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai
- Menetapkan masalah yang akan dibahas
- Mempersiapkan segala sesuatu yang berhubungan dengan teknis pelaksanaan diskusi, misalnya ruang kelas dengan segala fasilitasnya, petugas - petugas diskusi seperti moderator, notulis, dan tim perumus, manakala diperlukan
- Pelaksanaan Diskusi Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam melaksanakan diskusi adalah :
- Memeriksa segala persiapan yang dianggap dapat memengaruhi kelancaran diskusi
- Memberikan pengarahan sebelum dilaksanakan diskusi, misalnya menyajikan tujuan yang ingin dicapai serta aturan - aturan diskusi sesuai dengan jenis diskusi yang akan dilaksanakan
- Melaksanakan diskusi sesuai dengan aturan main yang telah ditetapkan. Dalam pelaksanaan diskusi hendaklah memerhatikan suasana atau iklim belajar yang menyenangkan, misalnya tidak tegang, tidak saling menyudutkan, dan lain sebagainya
- Memberikan kesempatan yang sama kepada setiap peserta diskusi untuk mengeluarkan gagasan dan ide - idenya
- Mengendalikan pembicaraan kepada pokok persoalan yang sedang dibahas. Hal ini sangat penting, sebab tanpa pengendalian biasanya arah pembahasan menjadi melebar dan tidak fokus
- Menutup Diskusi Akhir dari proses pembelajaran dengan menggunakan diskusi hendaklah dilakuan hal - hal sebagai berikut :
- Membuat pokok - pokok pembahasan sebagai kesimpulan sesuai dengan hasil diskusi
- Mereview jalannya diskusi dengan meminta pendapat dari seluruh peserta sebagai umpan balik untuk perbaikan selanjutnya
- Pengertian
- Kelebihan
- Metode ini dapat membuat anak didik lebih percaya atas kebenaran atau kesimpulan berdasarkan percobaannya sendiri daripada hanya menerima kata guru atau buku
- Anak didik dapat mengembangkan sikap untuk mengadakan studi eksplorasi (menjelajahi) tentang ilmu dan teknologi
- Dengan metode ini akan terbina manusia yang dapat membawa terobosan-terobosan baru dengan penemuan sebagai hasil percobaan yang diharapkan dapat bermanfaat bagi kesejahteraan hidup manusia.
- Siswa terlatih menggunakan metode ilmiah dalam menghadapi segala masalah
- Kelemahan
- Tidak cukupnya alat-alat mengakibatkan tidak setiap anak didik berkesempatan mengadakan ekperimen.
- Jika eksperimen memerlukan jangka waktu yang lama, anak didik harus menanti untuk melanjutkan pelajaran.
- Metode ini lebih sesuai untuk bidang-bidang sains dan teknologi.
- Metode ini memerlukan berbagai fasilitas peralatan dan bahan yang tidak selalu mudah diperoleh dan kadangkala mahal.
- Setiap percobaan tidak selalu memberikan hasil yang diharapkan karena mungkin ada factor-faktor tertentu yang berada di luar jangkauan kemampuan atau pengendalian.
- Prosedur Pelaksanaan/Langkah-langkah pelaksanaan
- Memberi penjelasan secukupnya tentang apa yang harus dilakukan dalam eksperimen.
- Menentukan langkah-langkah pokok dalam membantu siswa dengan eksperimen.
- Sebelum eksperimen di laksanakan terlebih dahulu guru harus menetapkan:
- Alat-alat apa yang diperlukan
- Langkah-langkah apa yang harus ditempuh
- Hal-hal apa yang harus dicatat
- Variabel-variabel mana yang harus dikontrol
- Setelah eksperimen guru harus menentukan apakah follow-up (tindak lanjut) eksperimen contohnya :
- Mengumpulkan laporan mengenai eksperimen tersebut
- Mengadakan tanya jawab tentang proses
- Melaksanakan teks untuk menguji pengertian siswa
- Pengertian
- Sebagai ulangan pelajran yang telah diberikan.
- Sebagai selingan dalam pembicaraan.
- Untuk merangsang anak didik agar perhatiannya tercurah kepada masalah yang sedang dibicarakan.
- Untuk mengarahkan proses berfikir.
- Mengecek dan mengetahui sampai sejauh mana kemampuan anak didik terhadap pelajaran yang dikuasai.
- Membri kesempatan kepada anak didik untuk mengajukan pertanyaan kepada guru tentang suatu masalah yang belum difahami.
- Memotivasi dan menimbulkan kompetensi belajar.
- Melatih anak didik untuk berfikir dan berbicara secara sitematis berdasarkan pemikiran yang orisinil.
- Kelebihan
- Kelas akan hidup karena anak didik aktif berfikir dan menyampaikan pikiran melalui berbicara.
- Baik sekali untuk melatih anak didik agar berani mengemukakan pendapatnya.
- Akan membawa kelas kedala suasana diskusi.
- Kelemahan
- Apabila terjadi perbedaan pendapat akan memkana waktu untuk menyelesaikannya.
- Kemungkinan akan terjadi penyimpangan perhatian pelajar terutama apabila jawaban yang kebetulan menarik perhatian tetapi buka sasaran atau materi yang dituju.
- Dapat menghambat cara berfikir apabila guru kurang pandai dalam penyajian materi.
- Prosedur Pelaksanaan/Langkah-langkah pelaksanaan
- Tahap Persiapan
- Menentukan topik
- merumuskan tujuan pembelajaran khusus (TPK)
- Menyusun pertanyaan-pertanyaan secara tepat sesuai dengan TPK tertentu
- Mengidentifikasi pertanyaan-pertanyaan yang mungkin diajukan siswa
- Tahap Pelaksanaan
- Menjelaskan kepada siswa tujuan pembelajaran khusus (TPK)
- Mengkomunikasikan penggunaan metode tanya jawab (siswa tidak hanya bertanya tetapi juga menjawab pertanyaan guru maupun siswa yang lain)
- Guru memberikan permasalahan sebagai bahan apersepsi
- Guru mengajukan pertanyaan keseluruh kelas
- Guru harus memberikan waktu yang cukup untuk memikirkan jawabannya, sehingga dapat merumuskan secara sistematis
- Tanya jawab harus berlangsung dalam suasana tenang, dan bukan dalam suasana yang tegang dan penuh persaingan yang tak sehat di antara parasiswa
- Pertanyaan dapat ditujukan pada seorang siswa atau seluruh kelas, guru perlu menggugah siswa yang pemalu atau pendiam, sedangkan siswa yang pandai dan berani menjawab perlu dikendalikan untuk memberi kesempatan pada yang lain
- Guru mengusahakan agar setiap pertanyaan hanya berisi satu masalah saja
- Pertanyaan ada beberapa macam, yaitu pertanyaan pikiran, pertanyaan mengungkapkan kembali pengetahuan yang dikuasai, dan pertanyaan yang meminta pendapat, perasaan, sikap, serta pertanyaan yang hanya mengungkapkan fakta-fakta saja.
- Pengertian
- Kelebihan
- Karyawisata menerapkan prinsip pengajaran modern yang memanfaatkan lingkungan nyata dalam pengajaran.
- Membuat bahan yang dipelajari di sekolah menjadi lebih relevan dengan kenyataan dan kebutuhan yang ada di masyarakat.
- Pengajaran dapat lebih merangsang kreativitas anak
- Siswa dapat bertanya jawab menemukan sumber informasi yang pertama untuk memecahkan segala macam persoalan yang dihadapi
- Siswa dapat melihat kegiatan para petugas secara individu atau kelompok dan menghayatinya secara langsung
- Kelemahan
- Karena dilakukan diluar sekolah dan jarak yang cukup jauh maka memerlukan transport yang mahal dan biaya yang mahal
- Menggunakan waktu yang lebih panjang dari pada jam sekolah
- Biaya yang tinggi kadang-kadang tidak terjangkau oleh siswa maka perlu bantuan dari sekolah
- Dalam karyawisata sering unsur rekreasi menjadi prioritas daripada tujuan utama, sedangkan unsur studinya terabaikan.
- Memerlukan tanggung jawab guru dan sekolah atas kelancaran karyawisata dan keselamatan anak didik, terutama karyawisata jangka panjang dan jauh.
- Prosedur Pelaksanaan/Langkah-langkah pelaksanaan
- Persiapan, dimana guru perlu menetapkan tujuan pembelajaran dengan jelas, mempertimbangkan pemilihan teknik, menghubungi pemimpin obyek yang akan dikunjungi untuk merundingkan segala sesuatunya, penyusunan rencana yang masak, membagi tugas-tugas, mempersiapkan sarana, pembagian siswa dalam kelompok, serta mengirim utusan.
- Pelaksanaan karya wisata, dimana pemimpin rombongan mengatur segalanya dibantu petugas-petugas lainnya, memenuhi tata tertib yang telah ditentukan bersama, mengawasi petugas-petugas pada setiap seksi, demikian pula tugas-tugas kelompok sesuai dengan tanggungjawabnya, serta memberi petunjuk bila perlu.
- Akhir karya wisata, pada waktu itu siswa mengadakan diskusi mengenai segala hal hasil karya wisata, menyusun laporan atau paper yang memuat kesimpulan yang diperoleh, menindaklanjuti hasil kegiatan karya wisata seperti membuat grafik, gambar, model-model, diagram, serta alat-alat lain dan sebagainya.
- Pengertian
- Memiliki keterampilan motorik/gerak, seperti menghafal kata-kata, menulis, mempergunakan alat-alat dalam olah raga atau yang lainnya.
- Dalam mengembangkan kecakapan intelek, seperti mengalikan, membagi, menjumlahkan, mengurangi dan lain-lainya
- Membentuk siswa memiliki kemampuan menghubungkan antara sesuatu keadaan dengan keadaan yang lain, seperti mnghubungkan hubungan sebab akibat hujan dengan banjir dan lain-lain.
- Kelebihan
- Ketegasan dan ketrampilan siswa meningkat atau lebih tinggi dari apa yang telah dipelajari
- Seorang siswa benar-benar memahami apa yang disampaikan
- Dapat membentuk kebiasaan dan menambah ketepatan dan kecepatan pelaksanaan.
- Dapat menimbulkan rasa percaya diri bahwa peserta didik yang berhasil dalam belajar telah memiliki suatu keterampilan khusus yang berguna kelak dikemudian hari.
- Guru lebih mudah mengontrol dan membedakan mana peserta didik yang disiplin dalam belajarnya dan mana yang kurang dengan memperhatikan tindakan dan perbuatan peserta didik saat berlangsungnya pengajaran.
- Peserta didik memperoleh kecakapan motoris, contohnya menulis, melafalkan huruf, membuat dan menggunakan alat-alat.
- Kelemahan
- Menghambat bakat dan inisiatif anak didik karena anak didik lebih banyak dibawa kepada penyesuaian dan diarahkan kepada jauh dari pengertian.
- Dapat menimbulkan verbalisme, terutama pengajaran yang bersifat menghapal. Dimana peserta didik dilatih untuk dapat menguasai bahan pelajaran secara hapalan dan secara otomatis mengingatkannya bila ada pertanyaan yang berkenaan dengan hapalan tersebut tanpa suatu proses berfikir secara logis.
- Dalam latihan sering terjadi cara-cara atau gerak yang tidak berubah sehingga menghambat bakat dan inisiatif siswa
- Sifat atau cara latihan kaku atau tidak fleksibel maka akan mengakibatkan penguasaan ketrampilan melalui inisiatif individu tidak akan dicapai
- Prosedur Pelaksanaan/Langkah-langkah pelaksanaan
- Tahap Persiapan Pada tahap ini, ada beberapa hal yang dilakukan, antara lain :
- Rumuskan tujuan yang harus dicapai oleh siswa.
- Tentukan dengan jelas keterampilan secara spesifik dan berurutan
- Tentukan rangkaian gerakan atau langkah yang harus dikerjakan untuk menghindari kesalahan
- Lakukan kegiatan pradrill sebelum menerapkan metode ini secara penuh
- Tahap Pelaksanaan
- Langkah Pembukaan
- Langkah Pelaksanaan
- Memulai latihan dengan hal-hal yang sederhana dulu
- Ciptakan suasana yang menyenangkan/menyejukkan
- Yakinkan bahwa semua siswa tertarik untuk ikut
- Berikan kesempatan \kepada siswa untuk terus berlatih
- Langkah Mengakhiri
- Pengertian
- Pekerjaan rumah sebagai belajar sendiri, misalnya mempelajari satu bab dari buku pelajaran, menterjemahkan bahasa asing, membaca, menghafal, dan sebagainya.
- Pekerjaan rumah sebagai sarana latihan, misalnya menyelesaikan soal-soal dari materi yang sudah diajarkan mengenai aturan dan prinsip-prinsip cara menyelesaikannya.
- Pekerjaan rumah berupa penyimpulan sejumlah bahan yang berhubungan dengan materi yang akan atau yang telah dipelajari. Sejalan dengan batasan di atas, maka dalam penelitian ini yang menjadi sasaran tugas adalah pekerjaan rumah sebagai sarana latihan dimana siswa dituntut mengerjakan soal-soal dari materi yang diajarkan.
- Kelebihan
- Baik sekali untuk mengisi waktu luang dengan hal-hal yang konstruktif.
- Memupuk rasa tanggung jawab dalam segala tugas pekerjaan, sebab dalam metode ini anak harus mempertanggungjawabkan segala sesuatu (tugas) yang telah dikerjakan.
- Memberi kebiasaan anak untuk belajar.
- Memberi tugas anak yang bersifat praktis (H. Zuhairini, 1977).
- Kelemahan
- Seringkali tugas di rumah itu dikerjakan oleh orang lain, sehingga anak tidak tahu menahu tentang pekerjaan itu, berarti tujuan pengajaran tidak tercapai.
- Sulit untuk memberikan tugas karena perbedaan individual anak dalam kemampuan dan minat belajar.
- Seringkali anak-anak tidak mengerjakan tugas dengan baik, cukup hanya menyalin pekerjaan temannya
- Apabila tugas itu terlalu banyak, akan mengganggu keseimbangan mental anak (H. Zuhairini, 1977).
- Prosedur Pelaksanaan/Langkah-langkah pelaksanaan
- Tugas harus direncanakan secara jelas dan sistematis, terutama tujuan penugasan dan cara pengerjaannya.
- Tugas yang dberikan harus dapat dipahami peserta didik, kapan mengerjakannya, bagaimana cara mengerjakannya, berapa lama tugas tersebut harus dikerjakan, secara individu atau kelompok, dan lain-lain.
- Apabila tugas tersebut berupa tugas kelompok, perlu diupayakan agar seluruh anggota kelompok dapat terlibat secara aktif dalam proses penyelesaian tugas tersebut, terutama kalau tugas tersebut diselesaikan di luar kelas.
- Perlu diupayakan guru mengontrol proses penyelesaian tugas yang dikerjakan oleh peserta didik. Jika tugas diselesaikan di luar kelas, guru bisa mengontrol proses penyelesaian tugas melalui konsultasi dari peserta didik. Oleh karena itu dalam penugasan yang harus diselesaikan di luar kelas, sebaiknya peserta didik diminta untuk memberikan laporan kemajuan mengenai tugas yang dikerjakan.
- Berikanlah penilaian secara proporsional terhadap tugas-tugas yang dikerjakan peserta didik. Penilaian yang diberikan sebaiknya tidak hanya menitikberatkan pada produk (ending), tetapi perlu dipertimbangkan pula bagaimana proses penyelesaian tugas tersebut. Penilaian hendaknya diberikan secara langsung setelah tugas diselesaikan, hal ini disamping akan menimbulkan minat dan semangat belajar peserta didik, juga menghindarkan bertumpuknya pekerjaan peserta didik yang harus diperiksa.
Menurut Nasution (1988) dikatakan bahwa pekerjaan rumah dapat berupa:
- Pengertian
- Metode discovery adalah metode yang menganggap siswa sebagai subyek sekaligus obyek pembelajaran yang memiliki kemampuan dasar untuk berkembang secara optimal sesuai dengan kemampuan yang dimilikinya (Rohani, 2004).
- Metode discovery merupakan metode yang lebih menekankan pada pengalaman langsung siswa dan lebih mengutamakan proses dari pada hasil belajar (Mulyasa, 2005) .
- Sund (dalam Suryosubroto, 2002) mengemukakan bahwa metode discovery adalah proses mengamati, menggolong-golongkan, membuat dugaan, menjelaskan, mengukur, membuat kesimpulan, dan sebagainya, dimana siswa mengasimilasi sesuatu konsep atau sesuatu prinsip. Metode discovery diartikan sebagai suatu prosedur mengajar yang mementingkan pengajaran perseorangan, manipulasi obyek dan lain-lain, sebelum sampai kepada generalisasi.
- Metode discovery adalah metode mengajar yang menggunakan teknik penemuan dan merupakan proses mental (misalnya mengamati, menggolong-golongkan, membuat dugaan, menjelaskan, mengukur, membuat kesimpulan, dan sebagainya) dimana siswa menyesuaikan suatu konsep atau prinsip. Dalam teknik ini siswa dibiarkan menemukan sendiri atau mengalami proses mental itu sendiri, guru hanya membimbing dan memberikan instruksi (Roestiyah, 2001).
- Kelebihan Kelebihan metode discovery menurut Suryosubroto (2002):
- Membantu siswa mengembangkan atau memperbanyak persediaan dan penguasaan ketrampilan dan proses kognitif siswa;
- Pengetahuan diperoleh sifatnya sangat pribadi dan mungkin merupakan suatu pengetahuan yang sangat kukuh, dalam arti pendalaman dari pengertian retensi dan transfer;
- Membangkitkan gairah pada siswa;
- Memberi kesempatan kepada siswa untuk bergerak maju sesuai dengan kemampuannya sendiri;
- Siswa mengarahkan sendiri cara belajarnya sehingga ia lebih merasa terlibat dan bermotivasi sendiri untuk belajar, paling sedikit pada suatu proyek penemuan khusus;
- Membantu memperkuat pribadi siswa dengan bertambahnya kepercayaan pada diri sendiri melalui proses-proses penemuan;
- Memungkinkan siswa sanggup mengatasi kondisi yang mengecewakan;
- Membantu perkembangan siswa untuk menemukan kebenaran akhir dan mutlak.
- Kelemahan Kelemahan metode discovery menurut Suryosubroto (2002):
- Penemuan akan dimonopoli oleh siswa yang lebih pandai dan menimbulkan perasaan frustasi pada siswa yang kurang pandai;
- Kurang sesuai untuk kelas dengan jumlah siswa yang banyak.
- Memerlukan waktu yang relatif banyak;
- Karena biasa dengan perencanaan dan pengajaran secara tradisional, hasil pembelajaran dengan metode ini selalu mengecewakan;
- Kurang memperhatikan diperolehnya sikap dan ketrampilan karena yang lebih diutakan adalah pengertian;
- Fasilitas yang dibutuhkan untuk mencoba ide-ide, kemungkinan tidak ada;
- Tidak memberi kesempatan untuk berpikir kreatif dan tidak semua pemecahan masalah menjamin penemuan yang penuh arti.
- Prosedur Pelaksanaan/Langkah-langkah pelaksanaan
- Mengamati/menilai kebutuhan dan minat siswa untuk digunakan sebagai dasar dalam menentukan tujuan yang nyata;
- Seleksi pendahuluan atas dasar kebutuhan dan minat siswa, prinsip-prinsip, generalisasi, pengertian dalam hubungannya dengan apa yang akan dipelajari;
- Mengatur susunan kelas sedemikian rupa sehingga memudahkan terlibatnya arus bebas pikiran siswa;
- Berkomunikasi dengan siswa untuk membantu menjelaskan peranan penemuan;
- Menyiapkan suatu situasi yang mengandung masalah untuk dipecahkan;
- Mengecek pengertian siswa tentang masalah untuk merangsang minat belajarnya;
- Menyediakan berbagai alat peraga untuk kepentingan pelaksanaan pembelajaran;
- Memberi kesempatan kepada siswa untuk mengumpulkan dan bekerja dengan data;
- Mempersilahkan siswa mengumpulkan dan mengatur data sesuai dengan kecepatannya sendiri;
- Memberi kesempatan kepada siswa melanjutkan pengalaman belajarnya, walaupun sebagian atas tanggung jawabnya sendiri;
- Memberi jawaban dengan cepat dan tepat sesuai dengan data dan informasi bila ditanya dan diperlukan siswa dalam kelangsungan kegiatannya;
- Memimpin analisisnya sendiri melalui percakapan dan eksplorasinya sendiri dengan pertanyaan yang mengarahkan dan mengidentifikasi proses;
- Mengajarkan ketrampilan untuk belajar dengan penemuan yang diidentifikasi oleh kebutuhan siswa;
- Merangsang interaksi siswa dengan siswa, misalnya merundingkan strategi penemuan, mendiskusikan hipotesis dan data yang terkumpul;
- Mengajukan pertanyaan tingkat tinggi maupun pertanyaan tingkat yang sederhana;
- Bersikap membantu jawaban siswa, ide siswa, pandangan dan tafsiran yang berbeda. Bukan menilai secara kritis tetapi membantu menarik kesimpulan yang benar;
- Membesarkan siswa untuk memperkuat pernyataannya dengan alasan dan fakta;
- Memuji siswa yang giat dalam proses penemuan, misalnya siswa yang bertanya kepada temannya atau guru tentang berbagai tingkat kesukaran dan siswa siswa yang mengidentifikasi hasil dari penyelidikannya sendiri;
- Membantu siswa menulis atau merumuskan prinsip, aturan ide, generalisasi atau pengertian yang menjadi pusat dari masalah semula dan yang telah ditemukan melalui strategi penemuan;
- Mengecek apakah siswa menggunakan apa yang telah ditemukannya, misalnya teori atau teknik, dalam situasi berikutnya, yaitu situasi dimana siswa bebas menentukan pendekatannya.
- Pengertian
- Kelebiihan
- Dapat merombak pola pikir anak didik dari yang sempit menjadi lebih luas dan menyeluruh dalam memandang dan memecahkan masalah yang dihadapi dalam kehidupan.
- Melalui metode ini, anak didik dibina dengan membiasakan menerapkan pengetahuan, sikap, dan keterampilan dengan terpadu, yang diharapkan praktis dan berguna dalam kehidupan sehari-hari.
- Pengetahuan yang diperoleh fungsional.
- Anak-anak belajar bersungguh-sungguh dalam bekerja bersama.
- Anak-anak bertanggung jawab penuh pada pekerjaannya
- Kelemahan
- Kurikulum yang berlaku di negara kita saat ini, baik secara vertikal maupun horizontal, belum menunjang pelaksanaan metode ini.
- Organisasi bahan pelajaran, perencanaan, dan pelaksanaan metode ini sukar dan memerlukan keahlian khusus dari guru, sedangkan para guru belum siap untuk ini.
- Harus dapat memilih topik unit yang tepat sesuai kebutuhan anak didik, cukup fasilitas, dan memiliki sumber-sumber belajar yang diperlukan.
- Bahan pelajaran sering menjadi luas sehingga dapat mengaburkan pokok unit yang dibahas.
- Prosedur Pelaksanaan/Langkah-langkah pelaksanaan
- Penyelidikan dan observasi (exploration) Guru mengajukan pertanyaan lisan, memberi keterangan singkat serta mengetes para pelajar mengenai pengetahuan mereka tentang mata pelajaran yang akan dipelajari lalu memberi tugas kepada peserta didik untuk meneliti materi yang akan dipelajari.
- Penyajian bahan baru (presentation) Dengan metode ceramah, guru memberikan garis besar tentang bahan pelajaran.
- Asimilasi/pengumpulan keterangan atau data Para pelajar mencari informasi, keterangan atau fakta-fakta untuk mengisi pokok-pokok yang penting. Dalam langkah ini pelajar mencari data dari sumber-sumber unit (resource unit = sumber yang berisi berita, fakta, informasi dan sebagainya tentang unit yang sedang dipelajari).
- Mengorganisasikan data (organization) Dalam langkah ini, pelajar dibawah pimpinan guru aktif mengorganisasikan data, fakta dan informasi, missal menggolongkan data, mengolah data untuk mengambil kesimpulan. Daya berpikir dan daya menganalisis memainkan peran penting dalam langkah ini.
- Mengungkapkan kembali (recitation) Para pelajar mempertanggungjawabkan atau menyajikan hasil yang diperolehnya. Laporan pertanggungjawaban ini dapat dilakukan dengan lisan maupun tertulis atau keduanya. Metode ini memantapkan pengetahuan yang diperoleh anak didik. Menyalurkan minat dan melatih anak didik menelaah suatu materi pelajaran dengan wawasan yang lebih luas.
- Pengertian
- Kelebihan
- Perhatian siswa dapat lebih dipusatkan
- Proses belajar siswa lebih terarah pada materi yang sedang dipelajari
- Pengalaman dan kesan sebagai hasil pembelajaran lebih melekat dalam diri siswa.
- Kesalahan-kesalahan yang terjadi bila pelajaran itu diceramahkan dapat diatasi melalui pengamatan dan contoh yang konkrit.
- Kelemahan
- Siswa kadang kala sukar melihat dengan jelas benda yang diperagakan
- Tidak semua benda(materi) dapat didemonstrasikan
- Sukar dimengerti jika didemonstrasikan oleh pengajar yang kurang menguasai apa yang didemonstrasikan.
- Bila waktu tidak tersedia cukup, maka demonstrasi akan berlangsung terputus-putus atau berjalan tergesa-gesa.
- Prosedur Pelaksanaan/Langkah-langkah pelaksanaan
- Tahap Persiapan Pada tahap persiapan ada beberapa hal yang harus dilakukan:
- Rumuskan tujuan yang harus dicapai oleh siswa setelah proses demonstrasi berakhir.
- Persiapkan garis besar langkah-langkah demonstrasi yang akan dilakukan.
- Lakukan uji coba demonstrasi.
- Tahap Pelaksanaan
- Langkah Pembukaan Sebelum demonstrasi dilakukan ada beberapa hal yang harus diperhatikan, di antaranya:
- Aturlah tempat duduk yang memungkinkan semua siswa dapat memperhatikan dengan jelas apa yang didemonstrasikan.
- Kemukakan tujuan apa yang harus dicapai oleh siswa.
- Kemukakan tugas-tugas apa yang harus dilakukan oleh siswa, misalnya siswa ditugaskan untuk mencatat hal-hal yang dianggap penting dari pelaksanaan demonstrasi.
- Langkah Pelaksanaan Demonstrasi
- Mulailah demonstrasi dengan kegiatan-kegiatan yang merangsang siswa untuk berpikir, misalnya melalui pertanyaanpertanyaan yang mengandung teka-teki sehingga mendorong siswa untuk tertarik memperhatikan demonstrasi.
- Ciptakan suasana yang menyejukkan dengan menghindari suasana yang menegangkan.
- Yakinkan bahwa semua siswa mengikuti jalannya demonstrasi dengan memerhatikan reaksi seluruh siswa.
- Berikan kesempatan kepada siswa untuk secara aktif memikirkan lebih lanjut sesuai dengan apa yang dilihat dari proses demonstrasi itu.
- Langkah Mengakhiri Demonstrasi
Monday, May 12, 2014
Pengertian, Jenis dan Langkah-Langkah Model Pembelajaran
MODEL-MODEL PEMBELAJARAN
- Pengertian Model Pembelajaran
- Menurut Agus Suprijono (2010:46) Model pembelajaran ialah pola yang digunakan sebagai pedoman dalam merencanakan pembelajaran dikelas maupun tutorial.
- Menurut Arends, model pembelajaran mengacu pada pendekatan yang akan digunakan, termasuk didalamnya tujuan-tujuan pembelajaran, tahap-tahap dalam kegiatan pembelajaran, lingkungan pembelajaran, dan pengelolaan kelas.
- Jenis-Jenis Model Pembelajaran
- Model Pembelajaran Kooperatif (Cooperative Learning)
- Role Playing
- Problem Based Intruction (PBI)
- Mind Mapping (Peta pikiran)
- Change of pairs (Tukar pasangan)
- Group Investigation
- Group to arround (keliling kelompok)
- Snowball Throwing
- Numbered Heads Together
- Student Teams Achievement Divisions (STAD)
- Team Game Tournament (TGT)
- Jigsaw
- Model Pembelajaran Langsung (Direct Instruction)
- Saat guru ingin mencoba mengenalkan bidang pembelajaran baru.
- Saat guru ingin mencoba mengajari keterampilan kepada siswa ataupun mengajari prosedur yang mempunyai struktur jelas.
- Saat para siswa mendapati kesulitan yang bisa diatasi dengan sebuah penjelasan terstruktur.
- Saat guru ingin menyampaikan teknik tertentu sebelum para peserta didik melakukan kegiatan praktek.
- Saat guru menginginkan para siswa tertarik akan suatu topik.
- Model Pembelajaran Terpadu
- The connected model (model terhubung)
- The webbed model (model jaring laba-laba)
- The integrated model ( model integrasi)
- The nested model (model tersarang)
- The fragmented model ( model fragmen)
- The sequenced model ( model terurut)
- The shared model ( model terbagi)
- The threaded model (model pasang benang)
- The immersed model (model terbenam)
- The networked model (model jaringan)
- Model Pembelajaran Berbasis masalah (PBL)
- Model Pembelajaran CIRC (Cooperative Integrated Reading and Composition)
- Model Pembelajaran Missouri Mathematics Project (MMP)
- Langkah-Langkah Penerapan Model-Model Pembelajaran
- Model Pembelajaran Kooperatif (Cooperative Learning)
- Langkah-Langkah
- Menyampaikan tujuan (Akademik dan sosial) dan memotivasi siswa serta aturan main
- Menyajikan informasi: demonstrasi
- Organisasikan siswa dalam kelompok kooperatif
- Bimbing melakukan kegiatan/berkooperatif
- Kuis/evaluasi
- Penghargaan
- Role Playing
- Langkah-Langkah
- Guru menyusun/menyiapkan skenario yang akan ditampilkan
- Menunjuk beberapa siswa untuk mempelajari skenario dua hari atau beberapa hari sebelum KBM (kegiatan belajar mengajar) guna mempersiapkan peran yang terdapat dalam skenario tersebut.
- Guru membentuk kelompok siswa yang anggotanya 5 orang atau sesuai dengan kebutuhan.
- Memberikan penjelasan tentang kompetensi yang ingin dicapai dalam materi tersebut.
- Memanggil para siswa yang sudah ditunjuk untuk melakonkan skenario yang sudah dipersiapkan sebelumnya.
- Masing-masing siswa duduk di kelompoknya, masing-masing sambil memperhatikan mengamati skenario yang sedang diperagakan.
- Setelah selesai dipentaskan, masing-masing siswa diberikan kertas sebagai lembar kerja untuk membahas skenario tersebut. Misalnya menilai peran yang dilakonkan, mencari kelemahan dan kelebihan dari peran tersebut atau pun alur/ jalan ceritanya.
- Masing-masing kelompok menyampaikan hasil dan kesimpulannya.
- Guru memberikan kesimpulan secara umum atau menjgevalusi seluruh kegiatan.
- Evaluasi/ refleksi.
- Penutup
- Problem Based Intruction (PBI)
- Langkah-Langkah
- Guru menjelaskan tujuan pembelajaran. Menjelaskan logistik yang dibutuhkan. Memotivasi siswa terlibat dalam aktivitas pemecahan masalah yang dipilih.
- Guru membantu siswa mendefinisikan dan mengorganisasikan tugas belajar yang berhubungan dengan masalah tersebut (menetapkan topik, tugas, jadwal, dll.)
- Guru mendorong siswa untuk mengumpulkan informasi yang sesuai, eksperimen untuk mendapatkan penjelasan dan pemecahan masalah, pengumpulan data, hipotesis, pemecahan masalah.
- Guru membantu siswa dalam merencanakan menyiapkan karya yang sesuai seperti laporan dan membantu mereka berbagi tugas dengan temannya
- Guru membantu siswa untuk melakukan refleksi atau evaluasi terhadap penyelidikan mereka dan proses-proses yang mereka gunakan
- Mind Mapping (Peta pikiran)
- Langkah-Langkah
- Guru menyampaikan kompetensi yang ingin dicapai
- Guru mengemukakan konsep/permasalahan yang akan ditanggapi oleh siswa/sebaiknya permasalahan yang mempunyai alternatif jawaban
- Membentuk kelompok yang anggotanya 2-3 orang
- Tiap kelompok menginventarisasi/mencatat alternatif jawaban hasil diskusi
- Tiap kelompok (atau diacak kelompok tertentu) membaca hasil diskusinya dan guru mencatat di papan dan mengelompokkan sesuai kebutuhan guru
- Dari data-data di papan siswa diminta membuat kesimpulan atau guru memberi bandingan sesuai konsep yang disediakan guru
- Change of pairs (Tukar pasangan)
- Langkah-Langkah
- Siswa dibentuk berkelompok secara berpasangan/2 orang (guru bisa menunjuk pasangannya atau siswa memilih sendiri pasangannya).
- Guru memberikan tugas dan siswa mengerjakan tugas dengan pasangannya.
- Setelah selesai setiap pasangan bergabung dengan satu pasangan dari kempok yang lain.
- Kedua pasangan tersebut bertukar pasangan, kemudian pasangan yang baru ini saling menanyakan dan mencari kepastian jawaban mereka.
- Temuan baru yang didapat dari pertukaran pasangan kemudian dibagikan kepada pasangan semula.
- Kesimpulan.
- Penutup.
- Group Investigation
- Langkah-Langkah
- Grouping (menetapkan jumlah anggota kelompok, menentukan sumber, memilih topik, merumuskan permasalahan)
- Planning (menetapkan apa yang akan dipelajari, bagaiman mempelajari, siapa melakukan apa, apa tujuannya)
- Investigation (saling tukar informasi dan ide, berdiskusi, klarifikasi, mengumpulkan informasi, menganalisis data, membuat inferensi)
- Organizing (anggota kelompok menulis laporan, merencanakan presentasi laporan, penentuan penyaji, moderator, dan notulis)
- Presenting (salah satu kelompok menyajikan, kelompok lain mengamati, mengevaluasi, mengklarifikasi, mengajukan pertanyaan atau tanggapan)
- Evaluating (masing-masing siswa melakukan koreksi terhadap laporan masing-masing berdasarkan hasil diskusi kelas, siswa dan guru berkolaborasi mengevaluasi pembelajaran yang dilakukan, melakukan penilaian hasil belajar yang difokuskan pada pencapaian pemahaman.
- Group to arround (keliling kelompok)
- Langkah-Langkah
- Membagi siswa kedalam kelompok kecil yang terdiri dari 4 - 5 siswa
- Memberikan pertanyaan terbuka yang bersifat analitis
- Mengajak setiap siswa untuk berpartisipasi dalam menjawab pertanyaan kelompoknya secara bergiliran searah jarum jam dalam kurun waktu yang disepakati.
- Snowball Throwing
- Langkah-Langkah
- Guru menyampaikan materi yang akan disajikan.
- Guru membentuk kelompok-kelompok dan memanggil masing-masing ketua kelompok untuk memberikan penjelasan tentang materi.
- Masing-masing ketua kelompok kembali ke kelompoknya masing-masing kemudian menjelaskan materi yang disampaikan oleh guru kepada temannya.
- Kemudian masing-masing siswa diberikan satu lembar kertas kerja untuk menuliskan satu pertanyaan apa saja yang menyangkut materi yang sudah dijelaskan oleh ketua kelompok.
- Kemudian kertas tersebut dibuat seperti bola dan dilempar dari satu siswa ke siswa yang lain selama + 15 menit.
- Setelah siswa dapat satu bola diberikan kesempatan kepada siswa untuk menjawab pertanyaan yang tertulis dalam kertas berbentuk bola tersebut secara bergantian.
- Evaluasi.
- Penutup.
- Numbered Heads Together
- Langkah-Langkah
- Siswa dibagi dalam kelompok, setiap siswa dalam setiap kelompok mendapat nomor
- Guru memberikan tugas dan masing-masing kelompok mengerjakannya
- Kelompok mendiskusikan jawaban yang benar dan memastikan tiap anggota kelompok dapat mengerjakannya/mengetahui jawabannya
- Guru memanggil salah satu nomor siswa dengan nomor yang dipanggil melaporkan hasil kerjasama mereka
- Tanggapan dari teman yang lain, kemudian guru menunjuk nomor yang lain
- Kesimpulan
- Student Teams Achievement Divisions (STAD)
- Langkah-Langkah
- Membentuk kelompok yang anggotanya = 4 orang secara heterogen (campuran menurut prestasi, jenis kelamin, suku, dll)
- Guru menyajikan pelajaran
- Guru memberi tugas kepada kelompok untuk dikerjakan oleh anggota-anggota kelompok. Anggotanya tahu menjelaskan pada anggota lainnya sampai semua anggota dalam kelompok itu mengerti.
- Guru memberi kuis/pertanyaan kepada seluruh siswa. Pada saat menjawab kuis tidak boleh saling membantu
- Memberi evaluasi
- Kesimpulan
- Team Game Tournament (TGT)
- Langkah-Langkah
- Penyajian Kelas (Class Presentations)
Pada awal pembelajaran guru menyampaikan materi dalam penyajian kelas atau sering juga disebut dengan presentasi kelas (class presentations). Guru menyampaikan tujuan pembelajaran, pokok materi dan penjelasan singkat tentang LKS yang dibagikan kepada kelompok. Kegiatan ini biasanya dilakukan dengan pengajaran langsung atau dengan ceramah yang dipimpin oleh guru. - Belajar dalam Kelompok (Teams)
Guru membagi kelas menjadi kelompok-kelompok berdasarkan kriteria kemampuan (prestasi) peserta didik dari ulangan harian sebelumnya, jenis kelamin, etnikdanras. Kelompok biasanya terdiri dari 5 sampai 6 orang peserta didik. Fungsi kelompok adalah untuk lebih mendalami materi bersama teman kelompoknya dan lebih khusus untuk mempersiapkan anggota kelompok agar bekerja dengan baik dan optimal pada saat game atau permainan. Setelah guru memberikan penyajian kelas, kelompok (tim atau kelompok belajar) bertugas untuk mempelajari lembar kerja. Dalam belajar kelompok ini kegiatan peserta didik adalah mendiskusikan masalah-masalah, membandingkan jawaban, memeriksa, dan memperbaiki kesalahan-kesalahan konsep temannya jika teman satu kelompok melakukan kesalahan. - Permainan (Games)
Game atau permainan terdiri dari pertanyaan-pertanyaan yang relevan dengan materi, dan dirancang untuk menguji pengetahuan yang didapat peserta didik dari penyajian kelas dan belajar kelompok. Kebanyakan game atau permainan terdiri dari pertanyaan-pertanyaan sederhana bernomor. Game atau permainan ini dimainkan pada meja turnamen atau lomba oleh 3 orang peserta didik yang mewakili tim atau kelompoknya masing-masing. Peserta didik memilih kartu bernomor dan mencoba menjawab pertanyaan yang sesuai dengan nomor itu. Peserta didik yang menjawab benar pertanyaan itu akan mendapat skor. Skor ini yang nantinya dikumpulkan peserta didik untuk turnamen atau lomba mingguan. - Pertandingan atau Lomba (Tournament)
Turnamen atau lomba adalah struktur belajar, dimana game atau permainan terjadi. Biasanya turnamen atau lomba dilakukan pada akhir minggu atau pada setiap unit setelah guru melakukan presentasi kelas dan kelompok sudah mengerjakan lembar kerja peserta didik (LKPD). Turnamen atau lomba pertama guru membagi peserta didik ke dalam beberapa meja turnamen atau lomba. Tiga peserta didik tertinggi prestasinya dikelompokkan pada meja I, tiga peserta didik selanjutnya pada meja II dan seterusnya. - Penghargaan Kelompok (Team Recognition)
Setelah turnamen atau lomba berakhir, guru kemudian mengumumkan kelompok yang menang, masing-masing tim atau kelompok akan mendapat sertifikat atau hadiah apabila rata-rata skor memenuhi kriteria yang telah ditentukan. Tim atau kelompok mendapat julukan “Super Team” jika rata-rata skor 50 atau lebih, “Great Team” apabila rata-rata mencapai 50-40 dan “Good Team” apabila rata-ratanya 40 kebawah. Hal ini dapat menyenangkan para peserta didik atas prestasi yang telah mereka buat. - Jigsaw
- Langkah-Langkah
- Siswa dikelompokkan ke dalam 4 anggota tim
- Tiap orang dalam tim diberi bagian materi yang berbeda
- Tiap orang dalam tim diberi bagian materi yang ditugaskan
- Anggota dari tim yang berbeda yang telah mempelajari bagian/sub bab yang sama bertemu dalam kelompok baru (kelompok ahli) untuk mendiskusikan sub bab mereka
- Setelah selesai diskusi sebagai tim ahli tiap anggota kembali ke kelompok asal dan bergantian mengajar teman satu tim mereka tentang sub bab yang mereka kuasai dan tiap anggota lainnya mendengarkan dengan sungguh-sungguh
- Tiap tim ahli mempresentasikan hasil diskusi
- Guru memberi evaluasi
- Penutup
- Model Pembelajaran Langsung (Direct Instruction)
- Langkah-Langkah
- Menyampaikan orientasi pelajaran dan tujuan pembelajaran kepada siswa.Jadi pada tahap ini para pengajar menyampaikan beberapa hal yang harus dipelajari dan juga kinerja peserta didik yang diharapkan.
- Melakukan review pengetahuan serta keterampilan pra-syarat. Di sini guru akan mengajukan pertanyaan untuk mengetahui keterampilan dan pengetahuan yang sudah dikuasai siswa.
- Menyampaikan materi pelajaran. Dalam tahap ini pengajar akan menyampaikan materi dan informasi serta memberikan berbagai contoh dan sebagainya.
- Melaksanakan bimbingan. Jadi bimbingan ini dilakukan dengan cara mengajukan pertanyaan yang bertujuan untuk menilai tingkat pemahaman peserta didik dan mencoba untuk mengoreksi kesalahan konsep yang ada.
- Memberi kesempatan untuk siswa agar terus berlatih. Di sini guru memberi kesempatan untuk siswa agar terus melatih keterampilannya maupun menggunakan informasi yang baru secara kelompok atau individu.
- Menilai kinerja masing-masing siswa dan memberinya umpan balik. Dalam tahap ini seorang guru akan memberikan review terhadap segala hal yang sudah dilakukan siswa, kemudian guru akan memberi umpan balik atas respon siswa dengan benar.
- Memberikan latihan mandiri. Jadi guru juga bisa memberikan tugas secara mandiri untuk para siswa guna meningkatkan pemahaman atas materi yang telah disampaikan.
- Model Pembelajaran Terpadu
- Langkah-Langkah
- Menentukan sebuah tema yang sesuai
- Libatkan semua siswa di kelas agar mendiskusikan kemungkinan tema yang akan diangkat dalam pembelajaran
- Menentukan fokus pembelajaran
- Memberikan aktivitas-aktivitas pembelajaran yang beraneka macam yang berkaitan dengan tema yang akan jadi fokus pembelajaran
- Mengembangkan strategi-strategi untuk menggunakan sumber daya yang tersedia.
- Membentuk suasana belajar yang rileks tapi tetap serius.
- Membagi informasi-informasi yang dimiliki pada tema yang akan dipelajari
- Mengajak siswa mencermati dan menentukan tujuan-tujuan pembelajaran personal (afektif)
- Mendorong demokrasi dalam belajar, kreatif, penemuan, dan kooperatif.
- Mendorong siswa untuk berbagi pengalaman dan informasi
- Melibatkan berbagai narasumber yang mungkin dapat membantu seperti pustakawan, para profesional, orang tua siswa, hingga relawan
- Membantu dan mengajak siswa menyajikan hasil kerja dan hasil belajar mereka
- Memberi penekanan pada teknik-teknik reflektif dan tanggung jawab untuk evaluasi mandiri.
- Model Pembelajaran Berbasis Masalah (PBL)
- Langkah-Langkah
- Orientasi siswa kepada masalah otentik
- Mengorganisasi siswa untuk belajar
- Membimbing penyelidikan individual/kelompok
- Mengembangkan dan menyajikan hasil karya
- Menganalisis dan mengevaluasi proses pemecahan masalah
- Model Pembelajaran CIRC (Cooperative Integrated Reading and Composition)
- Langkah-Langkah
- Membentuk kelompok yang anggotanya 4 orang siswa secara heterogen.
- Guru memberikan wacana/kliping sesuai dengan topik pembelajaran.
- Siswa bekerja sama saling membacakan dan menemukan ide pokok dan memberi tanggapan terhadap wacana/kliping dan ditulis pada lembar kertas.
- Mempresentasikan/membacakan hasil kelompok.
- Guru dan siswa membuat kesimpulan bersama.
- Penutup
- Model Pembelajaran Missouri Mathematics Project (MMP)
- Langkah-Langkah
- Review
Kegiatan yang dilakukan pada langkah ini adalah meninjau ulang pelajaran lalu terutama yang berkaitan dengan materi yang akan dipelajari pada pembelajaran tersebut, membahas soal pada PR yang dianggap sulit oleh siswa serta membangkitkan motivasi siswa. - Pengembangan
Pada langkah ini kegiatan yang dilakukan berupa penyajian ide baru dan perluasan, diskusi, serta demonstrasi dengan contoh konkret. Kegiatan ini dapat dilakukan melalui diskusi kelas. Pengembangan akan lebih baik jika dikombinasikan dengan control latihan untuk menyakinkan bahwa siswa mengikuti penyajian materi ini. - Latihan terkontrol
Pada langkah ini siswa berkelompok merespon soal dengan diawasi oleh guru. Pengawasan ini berguna untuk mencegah terjadinya miskonsepsi pada pembelajaran.Guru harus memasukkan rician khusus tanggung jawab kelompok dan ganjaran individual berdasarkan pencapaian materi yang dipelajari. - Seat work/kerja mandiri
Pada langkah ini siswa secara individu atau kelompok belajar merespon soal untuk latihan atau perluasan konsep yang telah dipelajari pada langkah pengembangan. - Penugasan/Pekerjaan Rumah (PR)
PR tidak perlu diberikan kecuali guru yakin siswa akan berlatih menggunakan prosedur yang benar.Tugas PR harus memuat beberapa soal review.